Sang Pencerdas Bangsa

    Sebagai "mesin" pencerdas bangsa, guru harus menulis agar tetap eksis di dunia pendidikan yang semakin kompetitif. Menulis adalah cara yang efektif untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Selain itu, menulis juga dapat membantu guru dalam menyebarkan ilmu dan pengalaman, serta meningkatkan karir mereka. Jika guru malas menulis, sama halnya ia enggan untuk mengembangkan kemampuannya. Dengan kata lain, matinya mesin pencerdas bangsa.


Menulis bagi Guru

Meningkatkan Keterampilan Menulis

    Menulis dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis bagi guru. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi bagi siswanya juga. Guru yang ahli dalam menulis dapat memberikan teladan yang baik bagi siswa mereka, sehingga siswa juga dapat mengembangkan keterampilan menulis mereka.

Menyebarkan Ilmu dan Pengalaman

    Tidak ada salahnya bagi para guru untuk memulai menulis secara bebas. Menulis di media sosial atau blog pendidikan adalah cara yang efektif untuk menyebarkan ilmu dan pengalaman mereka. Guru dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan orang lain, selain dapat membantu orang lain untuk belajar dari pengalamannya yang ia tuliskan, ia juga dapat membantu meningkatkan reputasi mereka di dunia pendidikan.

Meningkatkan Karir Guru

    Menulis buku atau artikel tentang pendidikan dapat membantu meningkatkan karir guru. Karya tulis yang baik dapat membuka pintu bagi kesempatan pengajaran dan peluang promosi, serta memperluas jaringan profesional. Selain itu, guru menulis akan tampak berbeda dengan guru yang tidak menulis, di mana mereka memiliki karya yang pantas disandingkan dengan karir cemerlang yang akan mereka dapatkan.

Menabung Amal Jariah

    Tidak hanya keuntungan materil, ketika guru menulis sesuatu yang baik, dengan tidak lain ia sedang menabung amal jariah. Kata-kata yang ia torehkan dari hasil ia berpikir dan dari pengalaman ia mengajar akan terbaca terus hingga kapanpun. Tidak terbayang jika apa yang ditulisnya itu dibaca oleh banyak orang dan menghasilkan banyak kebermanfaatan, betapa banyak amal jariah yang telah ia tabung untuk kehidupan selanjutnya.

Lantas, Bagaimana Guru Bisa Menulis?

    Guru dapat menulis dengan beberapa cara yang berbeda, seperti menulis di media sosial, menulis untuk blog pendidikan, atau menulis buku atau artikel tentang pendidikan.

Menulis dalam Media Sosial

    Menulis di media sosial pada saat ini, tampaknya guru harus lebih up to date lagi dalam mengikuti perkembangan media. Media populer yang sepertinya cocok bagi guru menulis konten yaitu seperti di Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, atau bahkan di Whats'App. Banyak siswa yang juga memakai media-media tersebut. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan konten kepada para siswanya.

Menulis untuk Blog Pendidikan

    Menulis untuk blog pendidikan adalah cara lain untuk menyebarkan ide dan pengalaman mengajar. Guru dapat menulis artikel yang informatif dan menarik, yang dapat membantu meningkatkan reputasi mereka dan memperluas jaringan profesional. Selain itu, blog ini bisa dipakai guru sebagai jurnal untuk mengabadikan pikiran serta pengalaman mereka. Sebagaimana Imam Syafi'i mengungkapkan: العِلْمُ صَيْدٌ وَ الْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَةِ . Ilmu itu adalah buruan, dan menulis merupakan cara untuk mengikat buruan tersebut. Dan di blog ini, guru bisa menjadikannya tempat untuk mengikat buruannya.

Menulis Buku atau Artikel tentang Pendidikan

    Menulis buku atau artikel tentang pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk menyebarkan ide dan pengalaman pendidikan. Guru dapat menulis tentang topik yang menarik bagi mereka, yang dapat membantu meningkatkan reputasi mereka di dunia pendidikan. Guru bisa berlatih dengan menulis buku ajar bagi para siswanya, hingga suatu saat bisa menciptakan karya buku yang dapat disebarluaskan secara umum. Ataupun artikel populer sederhana mengenai pendidikan. Tidak sulit, sebab apa yang mereka tulis merupakan kehidupan mereka sendiri.


Tips Menulis bagi Guru 

    Ada beberapa tips yang dapat membantu guru dalam menulis, seperti tetap konsisten menulis, fokus pada topik yang menarik, dan menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami.

Tetap Konsisten Menulis

    Menulis secara teratur adalah kunci untuk memperbaiki keterampilan menulis dan meningkatkan kredibilitas. Guru dapat memulai dengan menetapkan jadwal menulis dan berusaha untuk mematuhi jadwal tersebut. Guru bisa memulai menulis dengan menerapkan metode Konsisten Menulis Setiap Hari karena terdapat beberapa alasan dimana kita harus menulis setiap hari.

Fokus pada Topik yang Menarik

    Guru dapat menulis tentang topik yang menarik bagi mereka, seperti pengalaman mengajar atau pemikiran tentang pendidikan. Dari pengalaman pribadi yang saya dapat, banyak sekali topik menarik yang bisa kita jadikan tulisan, misalnya siswa yang bermasalah dengan latar belakang yang rumit, metode mengajar tidak biasa yang digemari siswa, dan hal lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kreatifitas dan membuat proses menulis menjadi lebih mudah.

Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

    Guru perlu
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan jargon atau frasa yang rumit, dan gunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar pesan dapat disampaikan dengan baik. Sebagaimana mengajar di kelas, menulis pun hampir serupa. Jika di kelas siswa akan mengantuk ketika guru menyampaikan pengajaran dengan cara yang rumit, begitu pula para pembaca akan enggan untuk membaca ketika penulis menggunakan kalimat yang sulit dipahami.


Kesimpulan 

    Menulis adalah keterampilan yang penting bagi guru agar tetap eksis di dunia pendidikan yang semakin kompetitif. Guru dapat memanfaatkan media sosial, blog pendidikan, atau menulis buku dan artikel tentang pendidikan sebagai cara untuk menyebarkan ilmu dan pengalaman, meningkatkan karir, serta sebagai tabungan amal jariah. Dengan tetap konsisten menulis, fokus pada topik yang menarik, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, guru dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka dan memberikan contoh yang baik bagi siswa mereka. Dengan demikian, guru sebagai pencerdas bangsa akan tetap eksis sebagai pencerdas bangsa ketika ia menulis.