Jangan Hanya Menyuruh, Mari Motivasi Mereka dengan Aksi yang Nyata






Berawal dari kegiatan mengajar tadi di hari Sabtu, saya jadi kepikiran, guru ternyata perlu memotivasi melalui aksi. Ketika siswa saya menanyakan kegiatan yang saya lakukan akhir-akhir ini, yaiu menulis. Mulai dari menulis apa, mengapa menulis, hingga akhirnya timbul dari mereka keinginan menulis dan mulailah mereka membuat lapak menulis sendiri.


Kebanyakan dari para guru, biasanya hanya menyuruh anak didiknya untuk melakukan sesuatu, tanpa mereka kerjakan terlebih dahulu. Di agama Islam sendiri, hal ini bukanlah contoh yang baik.  Ya, janganlah sesekali mengucapkan apa yang tidak kita kerjakan. Kurang lebih begitulah redaksi Qur'an.  Mudah-mudahan, kita, saya pribadi, bisa belajar untuk tidak menjadi orang yang seperti itu. Guru yang bisanya hanya menyuruh, tapi minim aksi yang bisa ditunjukkan kepada siswa.


Salah satu kiat agar kita bisa menjadi guru yang memotivasi dengan aksi adalah mencari hal apa yang paling kita minati. Pasion apa yang ada di dalam diri kita untuk bisa lebih dikembangkan. Cari itu. Setelah ketemu, kembangkanlah dengan aksi yang nyata. 


Misal kita senang membaca. Kembangkan keterampilan kita dengan miminal sehari membaca apa saja yang memuat hal positif, entah buku, artikel, postingan sosmed yang bermanfaat, atau apa saja. Dari sana kembangkan dengan membuat program membaca di kelas kita sendiri. Lambat laun, pasion kita akan menjadi pemacu motivasi bagi siswa-siswa kita. Tidak perlu dengan cerewet menyuruh para siswa kita baca, mulailah dari diri sendiri. Motivasi mereka dengan aksi.


Begitu pun saya dengan kegiatan menulis. Siswa saya bertanya, "Mengapa Bapak menulis?" belum sempat saya menjawab, ia kembali menghujam saya dengan pertanyaan, "Bahkan sejak SMA, Bapak sudah menulis?" ketika saya menunjukkan postingan blog saya pada tahun 2016 mengenai sastra. Ia tampak kagum tehadap sajak yang saya buat pada saat itu.


Saya pun menjawab, "Jika dengan peluru hanya bisa menembak satu kepala, maka dengan menulis, kita dapat memengaruhi ribuan kepala." Begitulah. Sang murid pun tertegun. Tampak jelas kilauan cerah yang memantul dari matanya. Hingga keluar kalimat dari bibirnya, "Aku juga pengin, Pak. Bisa bantu aku buatkan blog, Pak?"